DPP Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) menyebut aplikasi planning kenaikan harga tempat tinggal subsidi sampai 7 % masih menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Ketua Umum REI Paulus Totok Lusida menyatakan pihaknya belum sanggup memastikan apakah kenaikan harga tempat tinggal subsidi sanggup dimulai dalam Juni 2022. Rumah dengan Dp 0% di Yogyakarta.

“Saya belum memahami apakah jadi Juni ini. Ini belum diajak omong lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. Hanya saja menaruh tanda – tanda akhir Juni sesudah PMK dikeluarkan,” istilah Totok pada konferensi pers HUT REI ke-50 Jumat (20/5/2022). Terkait menggunakan besaran kenaikan harga tempat tinggal subsidi, Totok mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR telah menyosialisasikan sebanyak 7 %. Rumah murah malang.

Namun, waktu ini saja kenaikan inflasi telah lebih berdasarkan 3 %. Dengan adanya inflasi, tentunya pengembang juga perlu memperhitungkan lagi harga jual lantaran faktor risiko. Belum lagi, sebutnya, faktor peningkatan harga material bangunan misalnya besi yang sudah mencapai lebih berdasarkan 100 %. Totok menuturkan pengembang sebenarnya telah berupaya menekan harga jual pada tengah kenaikan harga material bangunan. Kendati demikian menggunakan adanya inflasi tentu kenaikan harga jual tidak sanggup terbendung lagi. Rumah, Villa dan Hotel murah di Bali.

Totok sebelumnya menyebutkan REI awalnya mengusulkan pada pemerintah buat mempertinggi harga tempat tinggal subsidi sebanyak 10 % sampai 15 %. Namun, yang disepakati oleh Kementerian PUPR merupakan 7 %. Selain tempat tinggal subsidi, kenaikan harga juga akan terjadi dalam segmen tempat tinggal non-subsidi dampak naiknya harga material bangunan, namun besaran kenaikannya nanti tergantung pasar.

Sumber : bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

top