Rumah layak huni merupakan tempat tinggal yang bisa menunjang kenyamanan, kesehatan, keselamatan & keamanan penghuninya. Selain itu, tempat tinggal layak huni pula dianggap menjadi tempat tinggal sederhana yang masih mampu dijangkau sang semua lapisan rakyat. Rumah nyaman dan baik cek pada wastuproperty.
Berdasarkan situs National Affordable Housing Program (NAHP) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), tempat tinggal layak huni mempunyai beberapa kriteria. Pertama, tentang keselamatan & ketahanan bangunan yang mencakup pemenuhan baku keandalan komponen struktur & kualitas non-struktur bangunan. Kedua, terkait kecukupan luas bangunan menggunakan luas minimal per orang merupakan 7,2 meter persegi & tinggi ruang minimal dua,8 meter per orang. Rumah murah harga 200jt.
Sedangkan buat baku Indonesia, kebutuhan luas bangunan yang diatur merupakan 9 meter persegi per orang. Ketiga merupakan sanitasi yang layak melalui wahana mandi, cuci, kakus bersama septic tank, loka sampah, saluran pembuangan air kotor & sistem pembuatan air limbah. Keempat merupakan akses air minum layak yg gampang & terjangkau menurut sisi saat dan jeda tempuh. Kriteria keempat ini meliputi asal air higienis buat mandi & mencuci.
Selain empat kriteria tersebut, tempat tinggal layak huni pula wajib memenuhi kondisi kesehatan, mulai menurut pemenuhan aspek pencahayaan sampai penghawaan. Untuk penghawaan, anggaran yang berlaku merupakan minimal lima % menurut luas lantai ruangan yang berupa bukaan ventilasi buat aliran udara. Sementara buat pencahayaan merupakan minimal 10 % menurut luas lantai tempat tinggal menggunakan memperhatikan sudut pancaran sinar matahari. Hanya 40 % Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, tempat tinggal tangga yang mempunyai tempat tinggal layak huni dan terjangkau pada DKI Jakarta dalam tahun 2021 hanya mencapai 40 %. Artinya, sebesar 60 % tempat tinggal tangga pada daerah ini tidak memperoleh hunian yang layak & terjangkau.
Berdasarkan data tersebut, wilayah menggunakan capaian tempat tinggal layak huni terbanyak pada tahun 2021 merupakan Provinsi Daerah spesial Yogyakarta (DIY) sebanyak 85,15 % dan diikuti sang Provinsi Bali sebanyak 78,47 %. Terkait hal tersebut, Kementerian PUPR menargetkan akses tempat tinggal layak huni mencapai 70 % dalam tahun 2024 Hal ini tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Demi mewujudkan hal tersebut, pemerintah terus berkomitmen buat menaruh kemudahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui acara pembangunan tempat tinggal subsidi. Rumah murah pada Yogyakarta, Malang, Bali.
Selain itu, peran aktif pengembang, swasta, perbankan & rakyat pula terus didorong mengingat sektor properti perumahan merupakan keliru satu leading sector buat menopang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menurut imbas pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 pula sudah mengakibatkan terjadinya penurunan daya beli rakyat, terutama dalam segmen menengah ke bawah.
Sumber : KOMPAS.COM